Kamis, 18 September 2014

TATA TERTIB SISWA MADRASAH TSANAWIYAH DARUL ULUM MASKUNING KULON PUJER TAHUN 2014/2015

TATA TERTIB SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH DARUL ULUM MASKUNING KULON PUJER
TAHUN 2014/2015
PASAL 1
Ketentuan Umum
1.      Siswa berada di sekolah 15 menit sebelum bel tanda masuk di bunyikan pada pukul 07.00 wib
2.      Melakukan pembiasaan Sholat Dhuha 06.45 Wib setiap hari.
3.      Mengawali dan menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dipimpin oleh ketua kelas
4.      Dilarang keras merokok dilingkungan Madrasah serta memakai seragam

PASAL 2
Ketentuan seragam madrasah

1.      Siswa wajib mengenakan pakaian madrasah,sesuai dengan ketentuan bentuk,potongan,ketentuan atribut yang melengkapi,maupun ketentuan waktu pemakaian
2.      Pakaian seragam Siswa-siswi MTs Darul Ulum;

A.     Seragam yayasan (batik Kotak-kotak ) dikenakan setiap hari rabu dan kamis
1.        Siswa putra : Atasan batik Kotak lengan pendek, bercelana panjang warna Dongker, Ikat pinggang, Kaos kaki putih, Sepatu hitam
2.        Siswa putri : Atasan batik kotak lengan panjang, rok panjang warna dongker dan berkerudung putih berlogo

B.     Seragam Wajib MTs Darul Ulum
1.      Warna putih dan Dongker dikenakan hari Senin - Selasa
1)      Siswa putra : Atasan putih lengan pendek, bercelana panjang warna Dongker, Dasi berloga Mts Darul Ulum, Ikat pinggang, Kaos kaki putih dan Sepatu hitam
2)      Siswa putri : Atasan putih lengan panjang, Rok panjang warna Dongker, Dasi berloga Mts Darul Ulum, Ikat pinggang, Kaos kaki putih dan Sepatu hitam

2.      Pakaian Seragam Pramuka (dikenakan hari Jum’at-Sabtu)
1)      Siswa Putra : Atasan warna coklat muda berlengan pendek, celana panjang warna coklat tua, Hasduk, Ikat pinggang, Kaos kaki hitam dan Sepatu hitam
2)      Siswa putri : Atasan warna coklat muda berlengan panjang, Rok panjang warna coklat tua, Hasduk, Ikat pinggang, Kaos kaki hitam dan Sepatu hitam


3.      Pakaian Seragam Olah raga (dikenakan setiap mata pelajaran olah raga)
1)      Siswa putra : atasan kaos olah raga lengan panjang dan bawahan training panjang, Berkaos kaki dan Sepatu hitam
2)      Siswa putri : atasan kaos olah raga lengan panjang,bawahan training panjang dan berkerudung warna Putih, Berkaos kaki dan Sepatu hitam.


PASAL 3
Ketentuan Upacara
1.      Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin atau pada hari-hari besar nasional
2.      Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan berseragam lengkap
3.      Setiap siswa wajib mengikuti upacara dengan khidmat dan disiplin
4.      Petugas upacara adalah piket atau giliran setiap kelas

PASAL 4
Ketentuan di Kelas

1.      Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas
2.      Siswa harus taat, menghormati guru dikelas dan menjaga hubungan baik  terhadap teman
3.      Siswa wajib bersungguh-sungguh dalam menerima pembelajaran
4.      Siswa wajib membawa buku pelajaran / LKS
5.      Siswa wajib mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
6.      Siswa wajib menjaga kebersihan kelas dengan melaksanakan tugas piket
7.      Siswa wajib berada di kelas setiap pergantian jam pelajaran
8.      Siswa wajib minta ijin kepada guru setiap akan meninggalkan kelas

Senin, 15 September 2014

Pengumuman

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) terhadap MTs Darul Ulum yang Insyaallah akan dilasanakan pada tgl 06 Oktober 2014, maka saya selaku Kepala Madrasah menghimbau kepada segenap stakrholders Mts Darul Ulum utk ikut andil dan mensukseskan kegiatan akreditasi dengan segera mempersiapkan 9 standart yang sudah dibagi berdasarkan hasil rapat dinas yang dilaksanakan pada tgl 25 Agustus 2014.

sekian informasi ini dibuat, atas perhatiannya disampaikan terimakasih.


                                                                                                     Bondowoso, 15 Sept 2014
                                                                                                     Kepala Madrasah


                                                                                                    Mahfit, S.Pd

Kesiapan Guru terhadap K-13

Sejak wacana pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, muncul tanggapan pro dan kontra dari berbagai kalangan pakar dan praktisi pendidikan serta masyarakat lainnya. Wacana pro dan kontra menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan memiliki kepedulian dan begitu pentingnya  pembangunan sistem pendidikan di negeri ini dalam menyiapkan generasi emas memasuki perkembangan global yang semakin kompetitif dan berorientasi pada keunggulan. Semakin banyak kritik dan saran terhadap kurikulum 2013 ini diharapkan lebih mematangkan kurikulum yang sedang dikembangkan.
Kurikulum mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan keahlian untuk beradapati serta bisa  bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dalam berbagai kesempatan menegaskan  peurbahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting dan genting. Alasan perubahan kurikulum,  kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.  Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia. Salah satunya adalah survei "Trends in International Math and Science" oleh Global Institute pada tahun 2007. Menurut survei ini, hanya 5 persen siswa Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sebagai perbandingan, siswa Korea yang sanggup mengerjakannya mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen siswa Indonesia dapat mengerjakan soal berkategori rendah yang hanya memerlukan hafalan. Sementara itu, siswa Korea yang bisa mengerjakan soal semacam itu hanya 10 persen. Indikator lain datang dari Programme for International Student Assessment(PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Dan hampir semua siswa Indonesia ternyata cuma menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Sementara banyak siswa negara maju maupun berkembang lainnya, menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Kesimpulan dari dua survei itu adalah: prestasi siswa Indonesia terkebelakang. Periubahan kurikulum meliputi empat elemen yaitu : pertama; standar kompetensi kelulusan, kedua  standar isi,  ketiga, standar proses dan keempat, standar penilaian.